Tips Berlebaran Buat Si Boros

 

Lebaran

Ngga terasa Ramadan sudah kurang dari 17 hari lagi, Lebaran pun terasa dekat. Lah belum mulai puasa kok sudah ngomongin Lebaran?

Well, buat saya, emak-emak newbie yang semakin hari semakin hidup a la emak-emak lainnya, persiapan Lebaran sudah saya lakukan jauh hari. Oke, persiapan ibadah untuk Ramadan jauh lebih penting. Tapi, yang namanya Lebaran, menyangkut budgeting, jadi saya sudah bersiap juga he he.

Berdasarkan pengalaman pribadi, ini beberapa persiapan yang saya lakukan sebelum Lebaran datang. Mungkin Sahabat bisa memberikan masukan kiranya tips berikut termasuk sudah oke atau belum ya. Buat saya yang susah mengontrol pengeluaran sih tips berikut lumayan jitu. Karena saya dipaksa untuk menyisihkan uang untuk keperluan lebaran nanti. 

Ikut Tabungan Sembako

Ini adalah tahun pertama saya ikut tabungan sembako. Tabungan biasanya berupa uang, tapi saya lebih tertarik untuk ikut tabungan sembako.

Apa sih tabungan sembako itu? Sesuai namanya ini menabung dalam jumlah rupiah yang diwujudkan dalam bentuk sembako. Sebenarnya bukan murni sembako, sembilan bahan pokok, tapi berupa bahan kebutuhan lebaran. Ada kue kering, daging, inyak, beras, telur, dan macam-macam lainnya.

Jadi, ada seorang pengurus tabungan, mantan tetangga kompleks, yang menawarkan siapa-siapa yang ingin ikut tabungan sembako. Ada list barang dan harga cicilan per minggunya. Contoh emping mlinjo 1000 rupiah, minyak 2000 rupiah, dan seterusnya.

Dalam list juga ditulis kuantitas alias jumlah barang yang akan dicicil oleh penabung. Daging misalnya, ditawarkan 2 kg, minyak 2 liter, kacang mede 1 kg, dan seterusnya. Jadi jumlah barangnya berbeda.

Tetapi, barang yang sudah ada di list tidak bisa diganti jumlahnya, kecuali dibayar kelipatannya. Misal, daging tertera 2 kg, jika ingin membeli 3 kg tidak diperkenankan, tetapi jika ingin beli dengan mencicil untuk 4 kg , 6 kg dan kelipatan seterusnya diperbolehkan. 

Ada juga barang yang sudah disusun dalam bentuk paket. Misalnya paket 1 berisi gula, minyak, telur 2 kg, sirup, kue kaleng dan lain-lain dihargai dengan cicilan 7000 per minggu.

Saya mengambil paket yang pembayaran per minggunya tidak memberatkan saya. Pembayaran bisa dilakukan mingguan atau bulanan. Jadi  tidak terasa berat.

Tabungan ini mulai dibayar setelah Lebaran. Untuk tabungan yang saya ikuti, ada waktu 47 minggu terhitung sejak beberapa minggu setelah Lebaran tahun lalu sampai 2 minggu sebelum Lebaran tahun ini. Semua penjelasan ini sudah dijelaskan oleh pengurus tabungan di awal. 

Aturan lain misalnya jika berhenti di tengah-tengah maka tabungan hangus juga sudah diinfokan. Buat saya yang super boros, hal ini sangat membantu saya untuk berdisiplin menabung. Jika sudah mendekati akhir bulan, petugas tabungan sembako akan mengingatkan (menagih).

 Alasan lainnya, karena saya sudah tidak bekerja kantoran, jadi saya tidak menerima parsel lagi. Walhasil ingin memberikan parsel untuk diri sendiri sehingga saya ikut tabungan sembako he he.

 

Menabung Emas

Hal lain yang saya lakukan adalah menabung emas. Mungkin ini adalah cara yang paling umum dilakukan oleh banyak ibu-ibu. Menabung emas sudah banyak digembar-gemborkan selama ini dan cukup efektif juga buat orang boros macam saya.

Sekarang sudah ada banyak seller yang menjual emas dalam gramasi kecil. Tapi berdasar beberapa info yang pernah say abaca sih kabarnya tidak menguntungkan. Di sisi lain, ada yang bilang dari mending simpan dalam gramasi kecil. Apapun itu, yang penting punya tabungan.

Cara menabung emas saya yang cukup efektif adalah, lagi-lagi, dengan ikut arisan. Jadi setiap bulan kita membeli emas, missal gramasi 0,1 gram. Lalu jika ada 10 orang berarti sudah terkumpul 1 gram.

Tiap bulan dikocok dan dapat pemenang. Pemenang arisan langsung mendapatkan emas 1 gram.


Persiapan Baju Lebaran

Mau tak mau tiap Lebaran selalu ada acara beli baju baru. Anak-anak sih belum paham. Tetapi mertua saya selalu memberikan sangu lebaran di awal untuk membeli baju lebaran.

Saya? Beli sendiri dong, ngga dapat sangu. Jadi persiapan yang bisa saya lakukan agar benar-benar bisa punya baju Lebaran adalah:

Mencari tema baju

Ini adalah cara saya di tiap Lebaran. Jadi saya sudah memikirkan mau pakai baju tema apa, batik sekeluarga, busana muslim sekeluarga, atau baju casual saja. Nah tahun ini saya ingin memadukan batik dengan gaun anak saya yang warnanya peach.

Mengapa batik? Kain batik saya sudah ada, diberi mertua sepulang umrah tahun lalu. Alasan aja biar ngga keluar uang :D

Menentukan jenis baju dan kisaran harga

Karena sudah jelas anak saya punya gaun lengan panjang warna peach, saya dan suami ada kain batik, maka tinggal anak laki-laki yang belum punya baju. Rencananya saya jahitkan kemeja dengan warna senada dengan kakaknya.

Jadi kebutuhan pakaian Lebaran tahun ini hanya:

  • jahit batik yang dikombinasi dengan kain warna peach untuk saya.
  • jahit batik untuk suami.
  • beli kain warna peach dan ongkos jahit untuk anak laki-laki
  • sepatu manis untuk anak perempuan.

Nah setelah sudah menentukan apa yang dibeli, saya kan mendisiplinkan diri untuk fokus pada daftar ini saja. Berusaha tidak tergiur membeli baju-baju lain yang sangat menggoda.

Buat Sahabat yang pengen punya penghasilan tambahan menjelang Lebaran ini juga pas banget kalo bikin brand baju sendiri. Bisa belanja baju keluarga plus dapet duit dari jualan kan ya? 

Atau mungkin punya ide bisnis lain? Bisa lah dicoba senyampang ada waktu sebelum Lebaran datang.

Membuat rencana tabungan

Setelah punya daftar kebutuhan baju Lebaran, maka giliran saya menntukan range harga atau cos untuk daftar tersebut. Dari jumlah perkiraan, saya buatkan rencana nabungnya.

Saya bagi total biaya kebutuhan baju dengan sisa hari sebelum Lebaran. Lalu saya disiplinkan untuk menabung sesuai jumlah tersebut. Terasa ringan kan?

Lalu, saya berusaha membeli barang lain ketika toko mengadakan flash sale. Tak harus toko fisik, toko online di marketplace pun banyak yang memberikan diskon, jadi jangan sia-siakan kesempatan ini,


Nah inilah tips untuk orang boros dari saya agar kebutuhan Lebaran bisa terpenuhi walau mungkin masih jauh dari kata cukup. Kalau Sahabat. punya persiapan baju Lebaran apa?



Sumber gambar:
Photo by RODNAE Productions: https://www.pexels.com/photo/blue-and-white-gift-boxes-7249190/

 

Post a Comment

8 Comments

  1. Luar biasa. Keren nih idenya. Menabung sembako pernah saya lakukan. Tapi banyak yg gak konsisten. Seharusnya ketat ya, yg gak lanjut tengah jalan, tabungan yg udah masuk akan hangus. Dengan begitu pasti bakalan diusahakan lanjut karena gak mau dong rugi...

    Sama saya juga sudah tidak kerja. Jadi emang kudu bisa nabung

    ReplyDelete
  2. Enak ya ada sistem arisan gini, bisa macem2 pula tuh. Aku juga kalau arisan lebih suka sembako sih. Untuk emas belum pernah nyoba mbak. Solutif banget untuk arisan per minggu gini.

    ReplyDelete
  3. Baru tau aku kalo ada tabungan sembako nih. Tapi rasa-rasanya kalo di Denpasar sini susah cari yg begitu, atau nggak ada malah. Xixixi.. Menarik juga ya, Mbak.

    ReplyDelete
  4. Menabung memang koentji untuk mencapai sesuatu yang kita ingini memang ya Kak. Apalagi kalau mau menghadirkan nuansa Lebaran yang semarak dengan pakaian nan cantik. Asik nih kalau bajunya dijahit alias nggak beli, modelnya jadi super duper limited alias cuma ada satu-satunya dan buat kita doang.

    ReplyDelete
  5. Kaya ibuku juga ikut arisan sembako. Emang enak banget kalau lagi mau lebaran gini belio dapet beras, minyak, gula. Bahkan ada ice cream campina sekilo juga hahaha. Solusi banget deh, bisa dicontoh.

    ReplyDelete
  6. Kalau lebaran emang pengeluaran jadi membengkak ya hehe. Tapi ya emang tetap perlu hitung-hitungan mau beli barang di mana yang worth

    ReplyDelete
  7. masyaAllaah mba sylv kenapa yaa aku ga kepikiran buat nabung sembako. itu bener banget sihh pasti butuh gitu kaann

    ReplyDelete
  8. Ini di komplek runahku yang lama ada jalan tabungan sembako, beneran kepake buat dibagi bagi waktu lebaran. Klo di komplek yang sekarang ada tabungan cash money, yang dibuka tiap menjelang lebaran, kepake banget buat bagi bagi thr. Wah dapet ide lain nih dsri artikel ini

    ReplyDelete

advertise