Siapa yang tahu bahwa tanggal Google memperingati hari Mangkuk Ayam Jago di tanggal 12 September lewat Google Doodle nya? Lah saya juga baru tahu bahwa ada hari se-spesial hari ini dan saya juga baru tahu bahwa mangkuk ayam jago ternyata bukan sekadar mangkuk bergambar ayam biasa. Pernah terpikir hal serupakah?
Sahabat pasti sudah tahu mangkuk bergambar ayam jago kan? Di
semua mangkuk mi ayam, bakso, dan lain sebagainya pasti ada gambar ayam jago di
sisi luar mangkuk. Ternyata oh ternyata ini semua bukan hanya sekadar digambar
loh. Ada cerita menarik tentang mengapa ada si ayam jago di situ.
Makna di Balik Gambar Ayam Jago
Mangkuk ayam jago diilustrasikan dengan tiga motif berbeda:
ayam jago berleher merah dengan ekor hitam, ,bunga peony merah, dan daun pisang
hijau. Sering kali saya mendapati mangkuk dengan dua ilustrasi langsung yaitu ayam
jago dengan daun pisang hijau, yang awalnya saya pikir pohon perdu.
Mangkuk ini berasal dari Provinsi Guangdong di Cina Selatan
lebih dari satu abad yang lalu, dan dibuat oleh pengrajin Hakka yang mencetak
dan melukis dengan tangan satu per satu. Mangkuk yang asli buatan tangan tentu
saja berbeda dalam ukuran dan pola, karena pembuatannya masih manual.
Mengapa gambar ayam?
'鸡'
(ayam) dalam bahasa Hokkien memiliki pengucapan yang mirip dengan 'å®¶'
(rumah/keluarga). Orang-orang percaya bahwa ketika mereka makan dari mangkuk
ayam jago, mereka mengharapkan kemakmuran dalam keluarga mereka. Oleh karena
itu, motif ayam jago melambangkan makna kerja keras, semangat juang, dan
keluarga sejahtera.
Lalu, mengapa harus ayam jago dan bukan ayam betina? Nah,
ini karena masyarakat Tionghoa yang patriarki saat itu lebih menyukai laki-laki
daripada perempuan. Melahirkan anak laki-laki berarti berkah besar bagi sebuah
keluarga. Tradisi yang ada saat itu adalah, orang tua Hakka akan membeli
mangkuk ayam jago untuk anak laki-laki mereka, lalu mengukir namanya, atau
memberi tanda yang khas di atas mangkuk dan nantinya mangkuk ini disimpan di ruangan
leluhur sampai pemiliknya meninggal.
Arti Bunga Peony dan Daun Pisang
Sementara itu, bunga peony mewakili pepatah Cina umum '花开富贵',
yang secara harfiah diterjemahkan sebagai 'bunga yang mekar dengan kekayaan dan
kemakmuran'. Oleh karena itu, peony berarti kemakmuran, kekayaan, dan status
sosial yang tinggi, sedangkan daun pisang berarti keberuntungan dan
keberuntungan.
Kemunculan dan Penyebaran Mangkuk Ayam Jago
Tahukah Sahabat, dulu mangkuk ayam jago dipakai oleh kaum
pekerja dan orang-orang yang tinggal di pedesaan. Harga mangkuk ini sangat
murah dan sama seperti yang kita dapati saat ini, ukurannya tak terlalu besar, bisa
dipegang dengan satu tangan dan dibuat cukup tebal sehingga awet dipakai.
Hal ini memang jadi ciri khas si mangkuk ayam jago. Orang
tidak perlu beli mangkuk terlalu sering dan desain ayam membedakannya dengan
mangkuk orang-orang kelas atas yang bergambar phoenix dan naga. Wah dua ilustrasi
yang sangat membedakan strata masyarakat ya.
Secara tradisional, orang Tionghoa menekankan pentingnya
makan bersama sebagai keluarga dan komunitas. Di daerah berbahasa Min Selatan,
sebagian besar pemilik rumah menyajikan nasi, sup, dan bahkan alkohol kepada
tamu mereka dalam mangkuk ini sebagai cara untuk mendoakan kemakmuran dan
keberuntungan bagi mereka.
Selain itu, orang Kanton memasukkan mangkuk ayam jago dalam
mas kawin mereka untuk menandakan berkah bagi pengantin pria agar memiliki masa
depan yang mulus. Pada 1960-an, mangkuk ayam jago banyak digunakan di warung
dan kedai makanan di Hong Kong.
Produksi Massal Mangkuk Ayam Jago
Meskipun komunitas Hakka dari Guangdong adalah yang pertama
menciptakan konsep mangkuk ayam jago, komunitas Hakka di Thailand adalah yang
pertama kali memproduksinya loh. Kok bisa?
Setelah masyarakat Hakka merantau ke Asia Tenggara, mereka
melanjutkan tradisi membuat mangkok ayam. Menurut Bangkok Post, pabrik keramik
pertama dibuka pada tahun 1955 ketika Chin Simyu, seorang imigran Tionghoa di
Thailand, menemukan deposit besar kaolin (tanah liat untuk membuat porselen dan
keramik) di Lampang. Tahun 1957 menandai dimulainya pabrik mangkuk ayam baru di
Provinsi Lampang, Thailand.
Sebelum Perang Dunia II, pedagang Cina di Bangkok akan
memesan mangkuk ayam untuk dijual karena harganya sangat murah saat itu. Namun,
persediaan menipis dan harga melonjak selama perang. Setelah perang berakhir,
produsen di Bangkok memproduksi lebih banyak mangkuk yang segera menjadi
peralatan terkenal berkat keawetannya..
Ada beberapa variasi desain mangkuk ayam jago. Mangkuk ayam
jantan pertama dilukis dengan tangan, sehingga membuatnya unik. Saat mulai
diproduksi, desainnya dibuat standar yang terdiri dari ayam jago, bunga peony,
dan pohon pisang. Sementara ayam jantan asli berwarna merah dan hitam, warnanya
kemudian diubah pada tahun 1962 menjadi hijau dengan ekor biru. Beberapa
mangkuk dari provinsi Cina, Hunan sedikit berbeda karena dicat dengan warna
biru dengan goresan yang lebih halus.
Sejak saat itu, mangkuk ayam jago telah mengalami banyak
variasi desain. Ketika pertama kali diproduksi, desainnya distandarisasi untuk
memasukkan motif ayam jago, bunga peony, dan pohon pisang yang terkenal.
Mangkuk ayam juga bisa ditemukan di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti
Hong Kong, Korea, Jepang, Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
Mangkuk Ayam Jago Masa Kini
Saat ini, produksi massal mangkuk ayam telah sangat
berkurang nilainya, dan mangkuk sudah dibuat juga dari bahan plastik. Motif yang dipakai pun dibuat hanya demi
melestarikan desain nostalgia. Sulit menemukan semangkuk ayam jago asli yang
dibawa oleh para imigran Cina ketika mereka pertama kali menetap di Asia
Tenggara. Mangkuk porselen seperti itu dianggap sebagai barang koleksi langka
yang dilukis dengan tangan secara unik oleh pengrajin terampil.
Saat ini seni pembuatan mangkok ayam masih dilakukan di Lampang, satu-satunya provinsi di Thailand yang terus menjadikan mangkok ayam sebagai oleh-oleh. Menurut VICE, sebuah perusahaan di Indonesia telah mengklaim merek dagang dari cetakan ayam pada tahun 2017, dan siapa pun yang memproduksi, menggunakan, atau memperdagangkan gambar ayam akan menghadapi hukuman lima tahun penjara, atau denda Rp2 miliar !
Masyarakat Asia Tenggara sudah jauh mengenal dan akrab dengan penggunaan mangkuk ayam jago. Terlepas dari apakah itu asli atau tiruan, nilai sentimentalnya masih terus dikenang.
Jadi, jika Sahabat menemukan mangkuk ayam jago asli di rumah
kakek-nenek, jangan lupa untuk menyimpannya baik-baik sebagai warisan keluarga yang berharga ya. Demi masa lalu. Demikian juga jika Sahabat ingin mencari referensi wisata menarik di Balikpapan, bisa meluncur ke blog penulis Balikpapan ya Semua informasi menari dari Balikpapan diulas oleh travel bloger Balikpapam, sayang jika terlewatkan.
Referensi:
https://says.com/
https://www.nyonyacooking.com/
17 Comments
Ternyata bersejarah. Tak sempat berpikir kenapa gambar itu sangat identik dengan mangkuk.
ReplyDeleteTernyata si Mangkok Ayam Jago ini malah awal mulanya berasal dari Dataran Tiongkok ya, dan dibawa sama komunitas Hakka. Pantas di Indonesia juga ada banyak. Baru tau juga kalo tadinya diproduksi massal di Thailand.
ReplyDeleteLegend bener memang ya mangkuk ayam jago ini. Saya mengenal dan akrab dengan penggunaan mangkuk ayam jago sejak kecil. Baik saat beli makanan dari penjual maupun ibu saya yang punya mangkuknya di rumah. Dari artikel ini saya jadi tahu kisahnya, TFS Mba:)
ReplyDeleteSaya pun jadi nambah pengetahuan setelah baca-baca referensinya Mba. Awalnya juga mikir,..ah ya memang harus ayam jago dan daun hehe
DeleteJadii inget mangkok ayam.jago ini seringnya dipakai abang tukang bakso dan tukang mie ayam keliling.
ReplyDeleteBagaimana riwayat mangkok jago sekarang, sudahkah alfin sadar
Sy pernah baca jg sejarahnya. Tp baru tau kalo ada hari mangkuk ayam jago segala. Pantesan hari itu buka google gambarnya si mangkuk
ReplyDeleteLegend banget ini mangkuk Ayam jagonya. Pokonya kurang lengkap kalau beli mie Ayam atau bakso tanpa Pakai mangkuk ini. Kayak udah pasangan serasi gitu haha. Tq ulasan ya Kak, informatif banget.
ReplyDeleteAku punya tuh mangkok ini.. tapi bukan yang versi original, udah di modifikasi jadi bentuknya lebih kekinian dengan konsep flat design dan konsep desain grafis lainnya
ReplyDeleteBaru tau aku ada hari mangkuk ayam jago. Tapi memang sih gambar ini iconic banget ya, terutama buat yg suka jajan bakso, mie ayam dll
ReplyDeleteKirain cuma di Indonesia aja. Ternyata dari hakka cina ya.
ReplyDeleteOh ya kak, hokkien itu identik dengan bahasa Cina medan kak. Hihihi
Beda sama Mandarin.
Dirumah juga ada nih mangkok ayam jago..
Betul Kak, Mandarin itu payung dari bahasa Hokkian, Kanton, dll
DeleteBaru tahu aku arti dari desainnya. Sampai sekarang seneng banget kalau pakai mangkok ayam jago
ReplyDeleteDari zaman dahulu, kesetaraan genre memang sudah tidak seimbang ya kak. Bahkan kaum tionghoa sampai mengabadikannya lewat mangkuk ayam ini
ReplyDeleteAku sampe ikutan beli lhoo wkwkw kemarin2 tuh karena suka banget sama mangkuk iniii <3
ReplyDeleteTernyata panjang ya sejarah mangkok ayam jago ono.
ReplyDeleteIya di beberapa marketplace, saya pernah nemu ada yang jualan mangkok ayam jago berbahan plastik. Kalau saya pribadi sih, masih tetap suka yang berbahan keramik.
Duh baca ini jadi kangen makan mie ayam dengan mangkok ayam jago sebagai wadahnya
Ternyata sejarahnya panjang yaa. Legend bener memang mangkok ini. Ga tahu kenapa kalau makan pakai mangkok ayam jadi makin semangat. Sampai pengen ngoleksi juga di rumah hehe.
ReplyDeleteMotif ayam jago melambangkan makna kerja keras, semangat juang, dan keluarga sejahtera. Pantesan sampai kini masih banyak kita temui pedagang mie ayam atau bakso menggunakaa mangkuk ini ya
ReplyDelete