Yang Tersisa dari Mini Drama My Lecturer My Husband



Hanya Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina yang bisa membuat saya berlangganan aplikasi tontonan serial drama Asia. Saya sudah nonton banyak drama lewat aplikasi ini, dan tetap sabar menunggu semua episode dibuka aksesnya untuk pengguna gratis. Hanya mini drama My Lecturer My Husband (MLMH) yang dibintangi dua aktor aktris top Indonesia itu saja yang membuat saya memutuskan menjadi anggota VIP.

Anggota VIP artinya punya akses untuk menonton 2 episode lebih awal. Ini penting, karena saya sudah jatuh hati dan penasaran dengan sambungan cerita mini drama MLMH sejak nonton episode pertamanya. Oh ya, ini adalah mini drama Indonesia pertama kali yang pernah saya tonton. Mini drama ini diangkat dari cerita yang dimuat di aplikasi menulis online Wattpad. Ceritanya digadang-gadang selera K-drama versi Indonesia.

Saya menemukan mini drama ini lewat aplikasi WeTV yang saya install cukup lama. Ada beberapa serial drama Indonesia yang bersliweran di halaman depan aplikasi saya, tapi saya hanya tertarik dengan satu mini drama. Itu karena pemain utamanua Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina. Setelah saya menonton, wow pesona kedua orang tersebut benar-benar luar biasa.

Sinopsis

Cerita MLMH cukup simpel dan mudah ditebak. Tapi seru untuk diikuti. Cerita tentang mahasiswi yang selalu bermasalah dengan dosen killer. Ayah mahasiswi sakit keras, ingin anaknya menikah. Pacar mahasiswi belum siap berkomitmen dan terpaksa si mahasiswi dijodohkan dan menikah dengan pilihan orang tuanya, yaitu si dosen killer. Kehidupan rumah tangga yang dipaksakan membuat percekcokan dan kekonyolan terjadi. Pernikahan yang sengaja disembunyikan atas permintaan mahasiswi membuat segala situasi menjadi lucu, amburadul, dan membuat penonton penasaran. 

Hal Yang Tertinggal dari MLMH

Dengan sutradara kawakan, Monty Tiwa, mini drama ini sangat asyik untuk diikuti. Aneka adegan penuh tangisan air mata juga tersedia, plus adegan romantis dan adegan kejutan di akhir drama yang benar-benar tidak pernah saya bayangkan akan teruwujud di drama Indonesia, melengkapi drama ini.

Toh ada beberapa hal yang menurut saya luput dari mini drama ini. Semoga yang tertinggal ini bisa diperbaiki di season selanjutnya. Ya, mii drama ini akan berlanjut ke season 2. Sesuai harapan saya dan banyak orang lainnya.

Rumah mewah Inggit

Inggit, yang diperankan Prilly Latuconsina bekerja paruh waktu di sebuah cafe di Jakarta. Keluarganya tinggal di Jawa Tengah. Masalahnya, Prilly tinggal di rumah yang ukurannya cukup "mewah" untuk mahasiswa yang masih butuh duit jajan dari kerja part time. Tidak ada salahnya sih orang kaya tetap bekerja, tapi menurut saya  ukuran rumah dan isinya terlalu mewah untuk Inggit. Dengan harta sedemikian wujudnya, tidak perlu dia bekerja di cafe.

Karakter Inggit juga kekanakan, kurang pas untuk tinggal di rumah sebesar itu sendirian, kecuali ditinggali bersama teman-teman.  DI rumah ini pada akhirnya dia tinggal bersami suami, Pak Arya, si dosen killer.

Adegan Rumah Sakit

Saya tidak tahu di mana salahnya, setiap adegan yang berkaitan dengan rumah sakit di film Indonesia yang saya tonton selalu ada keganjilan dan tidak natural. Begitu juga di mini drama ini. 

Situasi sedang COVID-19, pacar Inggit yangs aat itu belum tahu Inggit sudah menikah dengan Pak Arya harus bertugas di garda depan penanggulangan COVID-19 di sebuah rumah sakit. Ia bertugas di ruang penanganan pasien COVID-19 dan dengan santainya menggunakan APD keluar masuk ke wilayah lobi rumah sakit dan menjenguk Inggit yang kebetulan dilarikan suaminya ke rumah sakit karena panas tinggi.

Padahal dari yang saya tonton di televisi tentang keshearian perawat ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, APD dipakai di ruang khusus isolasi, dipakai dan dilepas dengan protokol ketat di ruangan berpengaman super ketat.

Pernah juga bulan Desmber lalu ketika saya operasi cabut gigi, di pemeriksaan terakir sebelum naik operasi semua petugas ber-APD. Mereka keluar masuk aneka ruangan, mulai dari pencatat administrasi sampai perawat biasa. Tapi mereka tidak bertugas di ruang isolasi, sementara pacar Inggit harus menangani pasien anfal COVID-19.

Setting Kamar Inggit

Karena saya banyak nonton K-Drama dan C-Drama, di tiap cerita setting kamar pemeran wanita dan pria benar-benar menggambarkan kepribadian karakter tokoh. Saya pernah nonton video di balik laya rpembuatan sebuah drama dan sangat mengagumi betapa urusan kamar tokoh utama benar-benar diperhatikan detilnya. Dibuat sketsa desain sebelum diwujudkan dalam bentuk aslinya. 

Ternyata memang ini memperkuat karakter tokoh. Di MLMH, penataan rumah Inggit, termasuk kamarnya terlalu kosong dan terlalu dewasa untuk ukuran usia Inggit dan sifatnya yang childish

Episode Pendek

Namanya juga mini seri, jadi ya cukup 8 episode. Kali ini saya sangat tidak setuju. Cerita drama ini bagus tapi terlalu cepat dan kurang dikulik lagi. Konflik batin Inggit dan pacarnya bisa lebih dikuras lagi. Kecemburuan Pak Ara juga bisa ditambah lagi.

Saya sangat berharap di season 2 drama ini bsia sampai 16  episode minimal he he he. 

Terlepas dari kritik pribadi saya, cerita drama yang romantis dan humoris ini sangat menghibur. Bukankah ini yang sangat diperlukan di masa sulit seperti sekarang? Nilai saya untuk mini drama ini? 4,9 dari 5 .

Post a Comment

0 Comments

advertise